Ternyata ROSULLAH MUHAMMAD Mengajari Kita Go GREEN
![]() |
Add caption |
Tanaman dan Pohon Merindukan Nabi Muhammad. Nur Muhammadlah cikal bakal alam jagat raya, dari nur yang indah memukau memecah gelap, lemah lembut gemulai penuh dengan kesopanan berbareng santun aklaq ,semua berawal dari keindahan dan adab beradap bukan dari kecerdasan, berjuta kalimat tak akan bisa menggambarkan karena indahnya. Rosullah Muhammad di rindu semua mahkluk Selain manusia dan binatang, pepohonan juga
Merasa senang dengan kehadiran Nabi Muhammad SAW di bumi ini dan di rindukan hingga hari ini dan nanti pada hari perhitungan ketika tiba sungguh luar biasa Pemimpin peka jaman pemimpin tiada batas waktu selalu di rindukan dan di puja umat seluruh dunia bahkan dunia mahluk astral. Kelahiran Beliau di nantikan dan tertulis di semua kitab suci. Semua mahluk ciptaan Allah di sayangi Rosullah tak kecuali walau ada mahluk yang tak dapat hidayah yang membenci beliau tetapi beliau tetap menyayanginya, sungguh mulia sikap Beliau tanpa membedakan jenisnya dari manusia, hewan, bahkan tanaman dan pohon pun di sayangi dan di cintainya.
Dan para mahluk juga mencintai Rosullah MUHAMMAD SAW Karena Hal itu Nabi menyayangi pepohonan dan
menyuruh umatnya menyayangi pepohonan.
Pepohon yang hijau dan sejukmenyejukan menambah keindahan mata memandang, memberi kehidupan semua jenis mahluk karena pemanfaatnya bahkan bisa memberi oksigen sebagai nafas mahluk hidup bahkan sebagai penyeimbang berlangsungnya kehidupan ini hubungan saling menguntungkan. Rosullah bersabda:
Dari Jabir bin Abdullah Rodhiyallohu ‘Anhu dia bercerita bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلاَّ كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَ مَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَ مَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةً وَ لاَ يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً
“Tidaklah seorang muslim menanam suatu pohon melainkan apa yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Muslim Hadits no.1552)
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا, أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيْمَة ٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ
“Tidaklah seorang muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian pohon/ tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Bukhari hadits no.2321)
Dari Jabir bin Abdullah Rodhiyallohu ‘Anhu dia berkata, telah bersabda Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam:
فَلاَ يَغْرِسُ الْمُسْلِمُ غَرْسًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَ لاَ دَابَّةٌ وَ لاَ طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Imam Muslim hadits no.1552(10))
Sekiranya kita sering merasakan tanaman buah atau sayur yang di curi orang lain atau di makan burung atau hewan mamalia yang menjadikan pohon tersebut makanannya dari buah atau batang daun dan akarnya kita tidak usah kecewa dan sakit hati karena itu otomatis menambah pahala sedekah kita biarkan dan iklaskan agar kita dapat lebih dari semuanya karena efek positif yang di timbulkan karena iklas dan rasa syukur kita atas pemberian ALLAH dan itu mungkin akan melipat gandakan hasil di kemudian hari kita tetap semangat dalam bercocok tanam tanpa merasakan sakit hati apabila hal itu terjadi. Berbagi dengan yang lain itu baik untuk hasil di kemudian hari toh burung dan mamalia lain juga butuh makan dan mereka meringankan pekerjaan kita tanpa susah payah kita membagikan mereka datang mengambil sedikit dari hasil kita bercocok tanam.
Kita harus semangat dalam becocok tanam walau terkadang memeras otak bahkan tenaga kita sesuai dengan anjuran NABI MUHAMMAD SAW, nabi menyuruh umatnya untuk tetap menanam bibit
Tanaman walaupun Kiamat sudah tiba
“Sekiranya kiamat datang, sedang di tanganmu ada
anak pohon kurma, maka jika (masih) bisa tidak
berlangsung kiamat itu sehingga selesai menanam
tanaman, hendaklah dikerjakan (pekerjaan menanam
itu) (H. R. Ahmad, dari Anas bin Malik).
Becocok tanam memang mengasikan dan dapat membuat lebih fres dan sejukmenyejukan di saat kepenatan atau setres karena pekerjaan menekan kita, apalagi bercocok tanam dengan anak istri di saat libur tetapi ada yang ndrcocok tanam sebagai sumber keuangan seperti para petani dan para pekebun mereka senantiasa merawat tanaman hingga menghasilkan pundi pundi keuangan mereka.
Ingatlah dengan hnya melihat tanaman yang hijau dapat melemaskan otak dan syaraf kita karena tanaman mengeluarkan energi negatif dari tubuh kita karena tanaman mengeluarkan energi yang dapat menyerap energi negatif kita, tanaman juga dapat mengeluarkan O2 atau oksigen yang sangat di perlukan tubuh kita untuk memperbaru metabolisme dalam tubuh membuat merasa sejukmenyejukan, Nabi MUHAMMAD SAW juga memberi semangat kita dalam bercocok tanam. Nabi MUHAMMAD melarang membuang kotoran di bawah naungan
pohon atau sekitar pohon/tanaman
"Jauhilah tiga perilaku terlaknat : Buang kotoran di
sumber air, di pinggir jalan, dan di bawah naungan
pohon." (HR Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).
Dari itu kita harus mengolah kotoran tersebut sebelum membuangnya, artinya kita tetap memanfaatkan kotoran tersebut untuk di manfaatkan. Seperti halnya pembuatan pupuk dari kotoran atau limbah dari tanaman dan kita kembalikan untuk tanaman hingga meningkatkan hasil nantinya.
Membuat MOL untuk pupuk Organic
Kotoran bisa kita olah hingga dapat di terima oleh tumbuhan. Ini artinya Rosullah mengajarkan pemanfaatan kotoran sebagai pupuk. Dengan pupuk organik dari kotoran akan meringngankan biaya bercocok tanam karena kita bisa memanfatkan. Di bandingkan dengan pupuk kimia yang mempunyai residu yang akan berpengaruh di media tanam atau nanti ketika sudah menghasilkan. Dari berbagai sumber yang kami temukan bahwa Nabi MUHAMMAD juga melarang menebang pohon tanpa kemaslahatan.
Kepada tentara yang hendak berperang Nabi MUHAMMAD SAW
mengeluarkan perintah:
"jangan rusak pohon korma,
jangan cabut tanaman, dan jangan runtuhkan rumah.
Ini dalam keadaan sedang berlangsung perang, apakah lagi dalam keadaan
damai dan sejukmenyejukan?
Secara khusus, Nabi melarang menebang pohon di
Makkah dan Madinah
“Sesungguhnya kota Mekah diharamkan oleh Allah,
bukan manusia yang mengharamkannya. Maka tidak
halal bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari
kiamat menumpahkan darah dan menebang pohon di
sana” (Shahih Muslim No.2413)
Nabi MUHAMAD SAW juga mengancam penebang pohon secara liar secara tegas
"Siapa saja yang memotong pohon bidara yang ada di
atas tanah lapang yang sering digunakan sebagai
tempat bernaung bagi orang-orang yang sedang dalam
perjalanan ataupun binatang-binatang, secara sia-sia
dan penuh kezaliman tanpa alasan yang benar, maka
Allah akan mencelupkan kepalanya ke dalam api
neraka" (HR. Bukhari)
Padahal di era moderen seperri saat ini banyak para penebang pohon secara liar hanya untuk kepentingan isi perut mereka tanpa memikirkan akibatnya dan membakar secara membabi buta dan ngawur tan pa berpri kepohonan, mereka tidak memikir bahwa pepohonan yqng hijau dan sejukmenyejukan dapat menyeimbangkan alam ini, semoga mereka sadar dan bisa memperbaiki apa yang telah mereka lakukan, pohon juga berhak untuk hidup dengan damai tanpa terusik tangan tangan jahil yang mementingkan dunia saja. Semoga yang membaca artikel ini sadar akan pentingnya pepohonan dan tidak melakukan hal yang merusak lagi demi perbaikan alam yang mulai rusakboleh olah mereka yang tidak sadar.
Kecintaan Nabi MUHAMMAD terhadap pepohonan diikuti oleh para
sahabatnya Dan semoga kita juga ikuti di ceritakan dari sumber lain;
"Abu Bakar r.a. melepas tentara perang
Islam dengan 10 wasiat, dua di antaranya : jangan
menebang pohon yang sedang berbuah, dan jangan
membinasakan pohon kurma.
Ibnu Umar suka menelusuri bekas-bekas Rasulullah
SAW. Di mana saja Beliau pernah melakukan shalat, beliau pun shalat di tempat itu. Ia juga menjaga,
memelihara dan menyirami dengan air, pohon yang
pernah disandari Nabi MUHAMMAD SAW supaya tidak mati dan
kering.
Maka dari itu mari kita ikut apa yang telah di ajarkan oleh Nabi Kita MUHAMMAD SAW untuk selalu melaksanakan Prikepohonan, selalu bersemangat dalam bercocok tanam hingga kita dapat mewariskan ke anak cucu kita dan menikmati sejukmenjukan pepohonan hijau ini.