7 Faktor Penyebab Pesawat Jatuh
![]() |
Add caption |
Pesawat adalah alat transportasi yang cepat dan tepat waktu, berbagai tujuan bisa kita tempuh dengan waktu yang singkat di bandingkan alat transportasi lainnya, selain ketepatannya kenyaman dalam perjalan pun bisa di bilang berbeda dengan kendaraan darat atau air namun pesawat mempunyai resiko paling tinggi di banding mobil dan kapal. Resiko paling tinggi adalah ketika pesawat jatuh, penyebab pesawat jatuh bisa di bilang komplek mulai dari kesalahan teknis, cuaca yang tidak mendukung bahkan bisa terjadi karena kesalahan manusia atau Human Error.
Masalah teknis bisa terjadi karena alat atau sistem pendukung mesin pesawat mengalami gagal fungsi, jika faktor alam karena cuaca buruk. Tak hanya itu pilot pun bisa melakukan kesalahan dalam melakukan tugas. Tak jarang sabotase di lakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita sering melihat, mendengar, membaca dari media cetak atau pun media on line tentang pesawat yang jatuh. Apakah Anda mengerti faktor pesawat bisa jatuh? Ini 7 penyebab pesawat bisa jatuh, berikut penjelasannya;
Faktor penyebab pesawat jatuh
1. Masalah Teknik
Kegagalan peralatan masih mencapai sekitar 20 persen dari kecelakaan pesawat, meskipun ada perbaikan dalam kualitas desain dan manufaktur. Walaupun mesin secara signifikan lebih dapat diandalkan saat ini, sesekali masih terjadi kegagalan mesin. Pada 1989, masalah pada mesin nomor satu (kiri) pesawat Boeing 737-400 Inggris mengakibatkan kehilangan daya. Kesulitan membaca instrumentasi berkontribusi terhadap kesalahan pilot membaca mesin yang mengalami kehilangan tenaga. Kebingungan, pilot mematikan mesin nomor dua (kanan). Akhirnya pesawat kehilangan daya dan jatuh.
2. Faktor Cuaca Berperan
Cuaca buruk bertanggung jawab sekitar 10 persen dari kecelakaan pesawat. Meskipun banyak alat bantu elektronik, seperti kompas gyroscopic, navigasi satelit, dan uplink data cuaca, pesawat masih terancam badai, salju, dan kabut. Sedangkan petir bukanlah ancaman terhadap kecelakaan pesawat, sebagaimana yang mungkin dikhawatirkan banyak penumpang. Tetapi bisa terjadi apabila peswat masuk dalam gumpalan awan bermuatan petir dan badai Seperti yang dialami pesawat AirAsia QZ8501 pada Desember 2014 yang jatuh dan menyebabkan 162 kehilangan nyawa. Pesawat dari Surabaya tujuan Singapura ini diduga celaka karena terkena badai petir pada ketinggian 50 ribu kaki.
![]() |
Add caption |
3. Kesalahan Pilot
Saat pesawat menjadi lebih andal, proporsi kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan pilot telah meningkat dan sekarang angkanya sekitar 50 persen. Pesawat adalah mesin kompleks yang membutuhkan banyak manajemen. Karena pilot aktif terlibat dengan pesawat di setiap tahap penerbangan, ada banyak hal yang memungkinkan kesalahan, dari kegagalan memprogram komputer manajemen penerbangan (FMC) dengan benar, hingga salah perhitungan dalam bahan bakar yang dibutuhkan. Namun penting untuk diingat bahwa ketika terjadi kesalahan, pilot adalah garis pertahanan terakhir untuk penyelamatan. Pilot harusnya bisa manuver untuk menghindari pusat badai dan jangan sekali-kali berada di pusat badai. Jika merasa pusat badai terlalu besar atau tersebar di beberapa titik, sebaiknya pilot segera melakukan pendaratan darurat atau kembali ke bandara semula. Jangan sampai Pesawat masuk dalam kumpulan awan bercampur angin dan petir
4. Bentuk Lain dari Kesalahan Manusia
Penyebab lainnya dikaitkan dengan jenis lain dari kesalahan manusia, seperti kesalahan yang dibuat oleh pengendali lalu lintas udara, operator, pemuat barang, pengisi bahan bakar, atau teknisi pemeliharaan. Kadang-kadang, karena bekerja dengan jadwal panjang, teknisi pemeliharaan dapat membuat kesalahan yang berpotensi bencana.
5. Penumpang tak taat Aturan
Setiap kali naik pesawat, penumpang diminta harus mematikan handphone. Pramugari bahkan harus berkali-kali memeriksa dan menegur satu persatu penumpang sebelum pesawat take-off. Hal ini seringkali dilanggar dan dilupakan penumpang yang sudah lelah dan ingin segera tiba di tujuan. Mereka tidak tahu jika aktivitas di handphone bisa menyebabkan sistem navigasi di pesawat terganggu. Tidak usah panjang lebar soal sistem navigasi sebab satu garis petunjuk di radar saja meleset, bisa-bisa pesawat oleng dan jatuh.
![]() |
Add caption |
Selanjutnya membuka pintu darurat. Ini memang jarang terjadi namun pernah terjadi di Cina. Seorang penumpang membuka pintu darurat untuk mendapatkan udara segar. Saat itu penumpang sudah mengenakan sabuk pengaman dan pilot sedang bersiap untuk menekan katup take-off pesawat. Ingat, pintu darurat hanya bisa dibuka dalam kondisi darurat atas petunjuk dari pilot bukan seenaknya penumpang. Berhati hatilah sebelum bertindak sesuatu.
6. Sabotase
Sekitar 10 persen kecelakaan pesawat di dunia disebabkan oleh sabotase. Seperti sambaran petir, risiko yang ditimbulkan oleh sabotase jauh lebih sedikit daripada yang diyakini banyak orang. Namun demikian, ada banyak serangan spektakuler dan mengejutkan oleh penyabotase ini biasanya di kaitkan faktor terorisme
7. Tertembak Rudal
Pesawat bisa meledak dan jatuh apabila tertembak rudal tetapi ini jarang di alami oleh pesawat penumpang karena dunia bersepakat untuk tidak menembak pesawat penumpang bisa saja terjadi saat pesawat penumpang melalui area larangan atau konflik.
Di kutip dari berbagai sumber.
Niatkanlah yang baik baik ketika anda berpergian, hidup dan mati kita karena ALLAH apabila sudah waktunya pastilah kita akan kembali kepadaNYA, Mati adalah suatu kepastian dan tidak ada mahluk yang bisa menolak kematia, untuk iti selalulah memulai sesuatu dengan doa dan niat yang baik agar senantiasa kita di lindungi SANG MAHA PENCIPTA.
Supaya bermanfaat dan memberi manfaat Silahkan bagikan artikel