Memanfaatkan Kawat Bekas Tembaga Dinamo Untuk Pupuk Dan Fungisida
![]() |
Add caption |
Menjadi seorang petani haruslah cerdas dan kreatif dalam menangani tanaman dan tidak harus selalu menggatungkan kebutuhan bercocok tanam pada prosul buatan pabrik untuk pemumupukan, membasmi hama dan jamur (fungi) atau obat pertanian, Salah satu kebutuhan petani adalah pupuk, fungisida, pestisida seharusnya petani bisa membuat sendiri untuk memenuhi kebutuhannya supaya mengurangi biaya produksi dan perawatan tanamannya sehingga k keuntungan melimpah, salah satunya Memanfaatkan Bekas Tembaga Dinamo Yang Untuk Pupuk dan Fungisida, bagaimana cara pengolahannya?
Meramu tembaga bekas dinamo menjadi fungisida dan pupuk sangatlah sederhana dan hasilnya biasa di sebut Sebagai Terusi, Copper Sulphate atau CuSO4. Berbagai nama satu jenis.
```"Terusi, Bordeux, Copper Sulphate atau CuSO4"
![]() |
Add caption |
Copper Sulphate terdiri dari kandungan Tembaga dan Sulfur / Belerang bermanfaat untuk tanaman sebagai sumber hara makro sekunder dan mikro. Selain itu sering dimanfaatkan sebagai Fungi.
Cara membuatan Terusi, Copper Sulphate ada 3 proses yg dilakukan yaitu :
1. Proses dengan cara tembaga dibakar kemudian dicelupkan ke air zurr (larutan H2SO4). Proses ini dilakukan berulang2 sampai larutan menjadi biru. Kemudian disaring untuk mengambil sisa tembaga yang belum larut, selanjutnya air biru bisa direbus di wadah tahan kimia (proses cepat) atau dijemur (proses lambat)
Proses Membuat Terusi Detail:
![]() |
Add caption |
Bahan baku yang dipakai yaitu berupa kawat tembaga bekas kumparan dinamo. Penelitian ini mencakup penanganan produk dan persiapan bahan baku. Sebelum digunakan, bahan baku logam dibersihkan dari pengotor lalu dipotong kecil-kecil yang bertujuan agar mempermudah dan mempercepat proses pelarutan tembaga dengan HNO3. Setelah pelarutan, larutan direaksikan dengan H2SO4 pekat yang sudah diencerkan pada suhu tertentu. Kemudian dilakukan kristalisasi disertai dengan pengadukan. Dari data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kristal CuSO4.5H2O dengan 99% yield dan ukuran kristal rata-rata 0,7 mm dapat dibuat dari tembaga bekas kumparan dengan suhu reaksi 90ÂșC, penambahan seed, dan pengadukan kristalisasi 500 rpm. Semakin tinggi suhu reaksi maka kelarutan CuSO4 dalam air semakin besar sehingga semakin banyak yield kristal yang dihasilkan. Kecepatan pengadukan cenderung tidak mempengaruhi yield kristal yang dihasilkan, namun berpengaruh terhadap ukuran kristal. Pengadukan akan membuat ukuran kristal lebih kecil daripada tanpa pengadukan. Pengondisian seeding dapat menaikkan yield kristal sekitar 10,72 – 27,13 % jika dibandingkan dengan non seeding dikarenakan terjadinya heterogeneous nucleation
2. Dengan menggunakan tambahan H2O2 = Hydrogen Peroxida
Proses ini jauh lebih mudah dan lebih cepat. Hanya saja tambahan pembelian H2O2. Untuk daerah2 tertentu kemungkinan agak kesulitan memperolehnya. Tapi bisa membeli di toko on line
3. Cara terakhir dengan menggunakan sistem elektrolisis.
Untuk takaran bisa diabaikan. Yg penting larutannya bisa semamkin biru. Dan harus sampaI kristal. Kalau sudah kristal maka hitungan komposisinya sudah pasti.
Dasar kimianya ==> CuSO 4 + Ca(OH)2 = Cu(OH)2 + CaSO4
![]() |
Add caption |
BORDEUX 1%
Bahan :
1. Terusi / tembaga sulfat 1 kg
2. Kapur CaOH 1 kg ( jangan menggunakan dolomit )
3. Air 100 liter
Cara membuat :
1 kg tembaga sulfat dilarutkan dalam 50 liter air. Demikian pula, 1 kg kapur bubuk dan dilarutkan dalam 50 liter air. Kemudian larutan tembaga sulfat ditambahkan secara perlahan ke larutan kapur dengan pengadukan konstan supaya tercampur dengan baik.
Dalam pembuatan Copper Sulphate dilarang keras menggunakan media dari logam gunakan masker, kaos tangan yang terbuat dari karet.
Persiapan campuran 0,5% Bordeaux sama seperti di atas tetapi terusi / tembaga sulfatnya dikurangi setengah dari jumlah terusi tetapi air tetap sama dengan Bordeux 1% campuran diatas.
Secara umum, 1% campuran Bordeaux diterapkan pada bagian tanaman yg keras seperti akar, batang dan 0,5% campuran diterapkan pada daun.
Tes untuk menentukan pH campuran Bordeaux yang disiapkan
Rasio larutan tembaga sulfat ke kapur menentukan pH campuran. Campuran yang disiapkan dalam rasio di atas memberikan campuran netral. Jika campuran bersifat asam maka harus dibuat netral.
Cara menguji netralitas campuran :
1. Celupkan besi kedalam bordeux. Tarik keluar besi dan bila besi kelapis warna merah tembaga maka perlu ditambahkan kapur sedikit demi sedikit.
2. Pakai kertas pH: jika kertas dicelupkan ke dalam campuran, kertas harus menunjukkan pH netral.
Bordeux berfungsi sebagai fungisida, bakterisida dan algaecide.
Cara membuat fungisida
Murah dan efisien jadilah petani kreatif
Bahan bahannya antara lain
1.1ons belerang
2.satu bungkus (1/2kg) kapur gamping
3.air 2 liter
4.panci alumunium
5.kompor
Proses pembuatannya:
-larutkan atw masukan belerang dalam satu liter air
– larutkan kembali kapur dalam air 1liter setelah kapur larut masukan kedalam panci dan campur dengan larutan belerang,jd jumlah air dalam panci menjadi 2liter kemudian didihkan sampai berkurang kira kira menjadi 1lt, kemudian di angkat lalu didinginkan sampai mengendap, setelah mengendap ambilah atw pindahkan air yang berwarna kuning di atas endapannya, itulah fungisida cair yg sifatnya kontak
Cara penggunaannya dalam 15liter air 10ml funginya
Kegunaan Pupuk Copper Sulphate, CuSO4 bagi Tanaman
![]() |
Add caption |
Pupuk CuSO4 memiliki kesamaan dengan pupuk boran dalam hal kadar pemberian. Meski hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kegunaan pupuk boron sangatlah luas. Begitu juga dengan kegunaan pupuk CuSO4. Berikut adalah ragam kegunaan pupuk CuSO4 bagi tanaman.
1. Memperkuat Batang Tanaman
Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, CuSO4 berperan dalam pembentukan lignin. Lignin adalah zat kayu yang berperan dalam memberi kekuatan batang. Batang dengan lignin yang cukup tidak akan mudah patah.
2. Mencegah Tumbuhnya Jamur
Seperti halnya pupuk lain yang mampu mencegah hama tanaman, pupuk CuSO4 juga mampu mencegah tumbuhnya jamur pada pohon.
Kandungan lignin untuk perkayuan serta tercukupinya nutrisi membuat tanaman tumbuh dengan baik sehingga tidak mudah terserang hama, maupun ditumbuhi jamur yang kerap membuat batang menjadi rapuh.
3. Membantu Fotosintesis
Kegunaan pupuk CuSO4 selanjutnya adalah menstimulasi pembentukan zat hijau daun atau klorofil. Klorofil digunakan sebagai bahan fotosintesis, dimana hasil fotosintesis kemudian diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan.
4. Pembentukan Nutrisi bagi Tanaman
Tak hanya membantu menghasilkan klorofil, kegunaan pupuk CuSO4 yang lain adalah membantu pembentukan nutrisi tanaman. Dengan bantuan CuSO4, maka pembentukan karbohidrat dan protein menjadi lancar.
Selain itu, kandungan ini juga membantu aktifase asam butirat fenolase, laktase, dan enzim sitokrom oksidase yang berguna bagi tanaman.
Memanfaatkan kawat bekas dinamo untuk membuat Terusi, Copper Sulphate, dapat mengurangi biaya budidaya tanaman yang kita rawat Sobat bisa mempraktekan cara membuatnya hingga aplikasi pada tanaman. Manfaatnya sangat di butuhkan oleh tumbuhan dan menjaganya dari gangguan hama penyakit.