Info Corona Update

COVID-19 ID

TOTAL POSITIF
ORANG
Positif
TOTAL SEMBUH
ORANG
Sembuh
TOTAL WAFAT
ORANG
Meninggal

Budidaya Porang Supaya Cepat Panen Dan Berumbi Besar Dengan Pupuk Terbaik


Budidaya porang supaya cepat panen dan berumbi besar dengan pupuk terbaik

Budidaya porang supaya cepat panen dan berumbi besar dengan pupuk terbaik merupakan keharusan yang dilakukan dalam budidaya. Tanaman porang (Amorphophallus onchophyllus) dikenal juga dengan nama Iles-Iles merupakan tumbuhan semak (herba) yang memiliki tinggi 100 – 150 cm, batang tegak, lunak, batang halus berwarna hijau atau hitam belang-belang (totol-totol) putih sebagai ciri utama porang.

Tanaman porang mempunyai karakteristik pertumbuhan yang khas, yaitu dapat tumbuh dan berproduksi tinggi pada lahan yang ternaungi. Bahkan dapat tumbuh dibawah tegakan pohon dengan intensitas matahari sampai dengan 50%. Bahan makanan yang berasal dari porang atau iles-iles banyak disukai oleh masyarakat Jepang berupa mie atau konyaku. Kendala di Indonesia, tanaman ini belum dikembangkan maksimal karena keterbatasan informasi mengenai fungsi dan penggunaan bahan baku tersebut.

Bagaimana budidaya porang yang baik? Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam budidaya yaitu, syarat tumbuhnya, cara penananaman, pemberian pupuk, pengendalian hama pada porang, perawatan, pemanenan, penangan pasca panen dan pengolahan porang, semua tahapan haruslah benar. Dengan proses budidaya yang baik maka hasil panen maksimal, harga chip mahal di terima karena kualitas panen kita baik. Berikut penjelasan secara detail budidaya porang yang baik dan benar:

Syarat Tumbuh Tanaman Porang


Agar budidaya tanaman porang mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya Sobat perlu memperhatikan syarat-syarat tumbuh tanaman porang sebagai berikut ini:

1. Jenis Dan PH Tanah


Tanaman porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja. Namun untuk mendapatkan hasil yang baik, maka siapkan tanah yang gembur dan subur serta tidak tergenang air.

Selain itu, pastikan keasaman tanah berada pada pH 6 – 7

2. Kondisi Lingkungan


Tanaman porang memerlukan naungan agar pertumbuhannya baik. Tingkat kerapatan naungan minimal 40 %.

Naungan yang cocok untuk tanaman porang adalah pepohonan jenis jati, mahono, dan sono.

3. Iklim Atau Suhu


Tanaman porang mempunyai sifat khusus yaitu mempunyai toleransi yang sangat tinggi terhadap naungan atau tempat teduh. Tanaman tersebut dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 700 mdpl. Tetapi ketinggian yang paling baik untuk budidaya porang adalah pada ketinggian 100 – 600 mdpl.

1. Cara Menanam Porang dari Umbi

Cara menanam porang dari umbi


Secara umum, hampir sama perlakuan bibit katak dan bibit umbi. Namun untuk daya tahan, umbi tidak sebagus bulbil atau katak. Masa penyimpanan bibit umbi ini sebelum ditanam paling lama adalah 2 bulan. Jika lebih dari itu, maka potensi kerusakan pada bibit umbi sangat tinggi. Seperti misalnya terkena jamur, maupun umbi adi layu tidak segar lagi yang kemungkinan akan cepat mengalami pembusukan.


Jika tempat penanaman jauh, maka cara membawanya juga perlu diperhatikan. Gunakan kotak terbuka untuk membawa bibit umbi, jangan dimasukkan ke dalam plastik terlau lama. Dalam menyimpan umbi, sama halnya dengan katak, simpan ditempat yang teduh dan kering alasi dengan tanah sekira 2 cm.


Untuk menanamnya, sederhana, siapkan lahan untuk menanam terlebih dahulu. Sama dengan bulbil, buat pengguludan terlebih dahulu seperti penanaman singkong. Atau dengan cara lain yaitu dengan membuat lubang dengan diameter sekitar 40cm dengan kedalaman kurang lebih 30cm. Kemudian isi dengan sekam yang sudah dicampur dengan pupuk alami agar umbi porang bisa besar dengan maksimal.

2. Cara Menanam Porang dari Bibit Biji Porang



Selain katak dan umbi, ternyata porang juga bisa dibudidayakan mengunakan biji porang. Jika Anda akan melakukan budidaya porang dengan bibit biji, maka ada beberapa hal yang perlu Sobat harus perhatikan, diantaranya adalah :


- Pilihlah biji porang dari buah yang sudah tua, berwarna orange kemerahan atau bisa merah kehitaman.

- Dari buah yang sudah tua itu, pencet dan keluarkan isinya yang biasanya ada 1 aau 2 biji yang kecil dan keras. Warnanya kehitaman dan diselimuti lendir yang tipis.

- Nah, lendiri tersebut dibersihkan terlebih dahulu. Caranya dibersihkan dengan air mengalir sampai bersih.

- Setelah itu, rendam biji tersebut di dalam air yang di campur bawang merah yang di cacah bersih selama 8 jam.

- Pilihlah biji yang bagus. Biji yang bagus adalah biji yang tenggelam ketika direndam. Yang tidak tenggelam atau mengambang dipermukaan air dibuang saja.

- Setelah didapat biji yang bagus, tiriskan dan angin-anginkan.

- Stelah kering, semai bibit biji porang dengan media pasir pada bak perkecambahan.

 - Letakkan di tempat yang ada naungannya dan tetap jaga kelembaban agar tetap tinggi

- Siram dua kali sehari, pagi dan sore.

- Jarak tanam untuk persemaian ini bagus nya 30x30 cm dan biarkan sampai usia 1-2 tahun baru kemudian dipindah pada lahan tanam yang sudah disesdiakan.


3. Cara Menanam Porang dari Bibit Katak/ Bulbil


Cara menanam porang dari katak

Jika Anda mempersiapkan untuk menanam porang dari katak, maka ada beberapa perlakuan yang harus Anda pahami. Cara menyimpan katak misalnya, katak harus dismpan di tempat yang sejuk. Bibit dari bulbil katak ini kelebihannya adalah bisa bertahan lama sampai kurang lebih 4 bulan.


Pilihlah katak yang sudah tua artinya bulbil yang lepas dari daun yang sudah mengering dan yang besar. Jangan katak yang masih muda, tentu ini sangat keliru. Kemudian simpan di lantai tanah, jangan ditumpuk atau diberi naungan. Atau lebih bagus lagi jika diberi alas pasir sekitar 2cm tebalnya. Tempatkan di tempat yang teduh, kering hindarkan dari hujan dan sinar matahari langsung.


Pilih katak porang yang sehat saja. Jika perlu di bawa maka cara membawanya sebaknya dengan kotak. Jangan di bawa dengan dimasukkan ke dalam karung atau plastik. Jika disimpan dalam waktu yang cukup lama, simpanlah dengan benar, jangan ditumpuk. Perlu Anda ingat juga bahwa waktu penyimpanan paling lama adalah 4 bulan.


Cara menanam dari katak atau bulbil ini bisa dilakukan dengan pengguludan terlebih dahulu seperti penanaman singkong. Atau dengan cara lain yaitu dengan membuat lubang dengan diameter sekitar 40cm dengan kedalaman kurang lebih 30cm. Kemudian isi dengan sekam yang sudah dicampur dengan pupuk alami agar umbi porang bisa besar dengan maksimal.


Untuk jarak tanam, pada umumnya jika katak yang ditanam adalah katak super, yang biasanya 1kg isi 100an biji, maka jarak tanam yang ideal adalah 50cm. Untuk katak biasa, jarak tanam 23cm sudah cukup bagus untuk pembibitan yang kemudian dipindah pada lahan dengan jarak 50cm.



Kebutuhan akan ekspor saat ini hanya dipenuhi melalui petani yang mengumpulkan iles-iles yang tumbuh liar baik di lingkungan perkebunan maupun kehutanan. Salah satu upaya pemacuan pertumbuhan tanaman adalah dengan menggunakan aplikasi zat pengatur tumbuh, seperti Atonik.

Pupuk Terbaik Untuk Porang


Pertumbuhan tanaman porang memerlukan pupuk majemuk seperti pupuk Phonska yang mengandung NPK yang bertujuan untuk menjaga terpeliharanya keseimbangan unsur hara dalam tanah, serta meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.

Tujuan dari kegiatan penelitian budidaya tanaman porang adalah untuk mengetahui kosentrasi zat pengatur tumbuh yang efektif dalam memperbaiki pertumbuhan tanaman porang dan Mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk majemuk yang baik untuk pertumbuhan tanaman porang.

Bahan penelitian yang digunakan yaitu tanah, polibag, bulbil (katak) tanaman porang serta zat pengatur tumbuh, pupuk anorganik.

Alat yang digunakan adalah:


cangkul, sekrop, label, bambu, gembor, jangka sorong, sprayer, pengaris, meteran, kamera, dan alat tulis.

Percobaan ini merupakan percobaan dengan 2 (dua) faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan di ulang sebanyak tiga kali. Faktor I, Kosentrasi Zpt #zat pengatur tumbuh (A) : A0. Tanpa pemberian Zpt , A1. Zpt = 1000 ppm/ l, A2. Zpt = 2000 ppm/ l, A3. Zpt = 3000 ppm/ l Faktor II, Dosis Pupuk Anorganik (P) : P1. Dosis Pupuk NPK (Phonska 200 kg/ha), P2. Dosis Pupuk NPK (Phonska 300 kg/ha), P3.

Dosis Pupuk NPK (Phonska 400 kg/ha)


Perlakuan kombinasi zat pengatur tumbuh dan dosis pupuk majemuk NPK menunjukkan pengaruh interaksi yang nyata hanya pada parameter tinggi tanaman pada umur tanam 8 mst, perlakuan A2P1 yaitu zpt 2000 ppm/l dengan dosis pupuk majemuk 200 kg/h menghasilkan pertumbuhan tinggi tanaman tertinggi.

Perlakuan zat pengatur tumbuh


berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman porang, lebar kanopi daun tanaman porang, dan diameter batang tanaman porang pada umur 8-14 mst, perlakuan A0 (kontrol) menunjukkan perlakuan yang terbaik dibandingkan dengan yang lainnya.

Perlakuan zat pengatur tumbuh tidak berpengaruh nyata terhadap hari pecah tunas, jumlah bulbil, dan bobot umbi. Perlakuan dosis pupuk majemuk NPKtidak menunjukan pengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan.

Namun ada kecenderungan perlakuan komposisi 300 kg pupuk majemuk (P2) menghasilkan rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain.

Pemeliharaan Dalam Budidaya Porang


Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi yang maksimal, dapat dilakukan perawatan yang intensif dengan cara penyiangan gulma. Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang dapat menjadi pesaing tanaman porang dalam hal kebutuhan air dan unsur hara.

Penyiangan sebaiknya dilakukan sebulan setelah umbi porang ditanam. Penyiangan berikutnya dilakukan saat ada gulma yang muncul. Gulma yang sudah disiang lalu ditimbun di dalam lubang untuk dijadikan pupuk organik.

Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman Porang


Hama yang ditemukan menyerang tanaman porang adalah belalang, ulat makasar orketti, ulat umbi araechenes dan nematoda.

Sedangkan penyakit umum porang adalah: busuk batang semu, layu daun oleh jamur Sclerotium sp, Rhyzoctonia sp, Cercospora sp.

Pengendalian nematoda jenis Heterodera sering menyerang umbi porang dapat menggunakan Carbofuran, sedangkan pengendalian penyakit dapat gunakan fungisida Ridomil dan Benlate, dan pengendalian hama dapat gunakan Basudin dan Thiodan.

Hama besar seperti babi hutan, landak atau tikus tidak perlu dicemaskan, karena umbi porang banyak mengandung  kalsium oksalat  yang menyebabkan muntah, gatal pada  lidah dan kerongkongan bila bagian tanaman dimakan mentah.

Cara Pencegahan Penyakit dan Hama Tanaman Porang


Untuk mencegah penyakit pada tanaman porang yang disebabkan oleh jamur atau bakteri pathogen yang mengakibatkan tanaman menjadi kuning, layu, kering ataupun busuk dapat diantisipasi dengan selalu rutin mengaplikasikan perpaduan GDM SAME, GDM Black Bos dan POC GDM yang mengandung unsur hara makro mikro lengkap sehingga tanaman tumbuh sehat karena antibodi tanaman meningkat.

Selain itu bakteri yang terkandung di dalamnya akan menghasilkan antibiotik yang berfungsi untuk melawan jamur dan bakteri pathogen penyebab penyakit pada tanaman.

Masa Panen Tanaman Porang


Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah umur tanaman mencapai 3 tahun. Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya. Tanaman porang hanya mengalami pertumbuhan selama 5–6 bulan tiap tahunnya (pada musim penghujan). Di luar masa itu,   tanaman mengalami masa istirahat /dorman dan daunnya akan layu sehingga tampak seolah-olah mati. Waktu  panen  tanaman  porang  dilakukan pada bulan April – Juli (masa dorman). Rata-rata produksi  umbi  porang  berkisar 10 ton per hektar.


Pemanenan Umbi Porang


Pemanenan tanaman Porang  dapat dilakukan setelah ditandai dengan layu dan keringnya daun, batang yaitu setelah berumur 2- 3 tahun. Pemanenan dapat dilakukan secara manual yakni membongkar umbi dari dalam tanah menggunakan sekop/linggis atau cangkul dengan jarak galian 30 cm dari pohon Porang. Umbi yang dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 2 kg/umbi. Pada proses galian, diusahakan umbi jangan sampai terluka karena dapat merusak umbi dan menurunkan kadar glukoma.

Penanganan Pasca Panen Tanaman Porang

Chip kualitas terbaik

Penanganan pasca panen umbi Porang seperti pembuatan chips Porang. Umbi Porang setelah dipanen, dilakukan pemilihan/sortasi umbi  kemudian dibersihkan dari kotoran (tanah yang masih lengket) menggunakan air, lalu diiris tipis-tipis dengan ketebalan 5mm- 10mm dan dikeringkan di bawah terik matahari (6 hari), lakukanlah sortasisortasichip kering,  pengemasan,, penyimpanan dan chips kering siap jual.

Harga Porang


tanaman porang mulai naik daun beberapa tahun belakangan ini. Pasalnya, harga jual umbi porang terbilang tinggi.

“Harga porang panen basah sekitar Rp 10.000-13.000 per kilogram. Kalau sudah dirajang dan dikeringkan menjadi chip porang, harganya bisa sampai Rp 55.000-65.000 per kilogram,”

Umbi porang tersebut kemudian dijual ke pabrik pembuatan tepung porang di daerah Jawa Timur. “Tepung porang diekspor ke Jepang. Kabarnya, harga tepung porang bisa mencapai Rp 200.000-300.000 per kilogram,”

Tepung yang hanya mengandung glukomanan porang konon bahkan dihargai hingga Rp 1,2 juta per kilogram. Di Jepang, tepung porang diolah menjadi ramen atau mi tradisional negara tersebut. Sayangnya, petani Indonesia belum bisa membuat tepung porang. “Petani baru sampai tahap membuat chip porang,”